UMM 2025 Gelar Pelatihan Ecoprint di Sumbermanjing

Insidemalang – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) 2025 mengadakan pelatihan ecoprint di Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten

muhammad naafi

UMM 2025 Gelar Pelatihan Ecoprint di Sumbermanjing
UMM 2025 Gelar Pelatihan Ecoprint di Sumbermanjing

Insidemalang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) 2025 mengadakan pelatihan ecoprint di Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Program ini menjadi wujud nyata peran mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas masyarakat sekaligus mengoptimalkan potensi lokal berbasis sumber daya alam.

Kegiatan yang digelar pada pertengahan Agustus 2025 ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat, terutama kelompok ibu-ibu PKK. Antusiasme terlihat jelas sejak awal pelatihan, di mana peserta dengan penuh semangat mengikuti setiap tahapan, mulai dari pengenalan dasar hingga praktik langsung mencetak motif alami di atas kain.

Dukungan Penuh dari Pimpinan UMM

Pelatihan ecoprint tidak hanya dilaksanakan secara sederhana, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari jajaran pimpinan UMM. Acara peresmian dihadiri oleh Wakil Rektor III UMM, dosen pembimbing lapangan, serta perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMM.

Kehadiran mereka memberikan pesan penting bahwa universitas bukan hanya tempat belajar di ruang kelas, tetapi juga wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu di tengah masyarakat. Menurut perwakilan UMM, program seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kemandirian, serta kepedulian sosial mahasiswa terhadap lingkungan sekitar.

Apa Itu Ecoprint?

Ecoprint merupakan teknik menghias kain dengan memanfaatkan bentuk, warna, dan pigmen alami dari dedaunan, bunga, maupun bagian tumbuhan lainnya. Tidak seperti pewarnaan kain pada umumnya yang menggunakan bahan kimia, ecoprint mengedepankan konsep ramah lingkungan karena seluruh prosesnya bersumber dari alam.

Teknik ini biasanya melibatkan tahap pemilihan daun, penataan motif di atas kain, proses pemukulan atau pengukusan, hingga menghasilkan pola unik yang tidak bisa ditiru persis. Setiap kain ecoprint memiliki keindahan tersendiri, sehingga bernilai seni tinggi sekaligus bisa menjadi produk bernilai jual.

Dengan semakin meningkatnya tren produk ramah lingkungan, ecoprint memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai salah satu usaha kreatif masyarakat desa.

Tahapan Pelatihan Ecoprint di Desa

Dalam pelatihan yang digelar mahasiswa UMM, warga dikenalkan pada beberapa tahapan penting pembuatan ecoprint, antara lain:

  1. Pengenalan konsep ecoprint – Mahasiswa menjelaskan apa itu ecoprint, keunggulannya, dan potensi pasar yang bisa diraih.

  2. Pemilihan bahan alami – Peserta diajak memilih dedaunan dan bunga yang cocok untuk menghasilkan motif menarik.

  3. Teknik pengaplikasian motif – Daun dan bunga ditempelkan di atas kain kemudian diproses melalui teknik pukul atau kukus.

  4. Finishing dan perawatan – Setelah motif tercetak, kain direndam dengan fiksasi alami agar warna lebih awet.

Metode pelatihan dilakukan dengan kombinasi teori dan praktik, sehingga peserta langsung mencoba membuat karya mereka sendiri. Banyak ibu-ibu PKK yang berhasil menghasilkan kain ecoprint sederhana pada pertemuan pertama ini.

Antusiasme Masyarakat Setempat

Warga Desa Sumbermanjing Kulon terlihat sangat antusias. Mereka menilai ecoprint bukan hanya kegiatan seni, tetapi juga peluang ekonomi baru. Salah satu peserta menyampaikan bahwa pelatihan ini membuka wawasan tentang cara memanfaatkan tumbuhan sekitar yang sebelumnya dianggap tidak bernilai.

“Selama ini daun hanya jadi sampah, tapi ternyata bisa dijadikan kain yang cantik. Kami jadi semangat untuk belajar lebih lanjut,” ungkap salah satu anggota PKK.

Kehadiran mahasiswa UMM pun mendapat apresiasi tinggi karena berhasil menghadirkan program yang bermanfaat langsung bagi kehidupan masyarakat.

Potensi Ecoprint untuk Pemberdayaan Ekonomi

Selain aspek seni, ecoprint memiliki potensi besar dalam bidang ekonomi kreatif. Produk kain dengan motif alami ini bisa dijadikan bahan untuk membuat syal, tas, pakaian, hingga dekorasi rumah. Pasarnya cukup luas, mulai dari lokal hingga internasional, apalagi tren produk berkelanjutan kini semakin diminati.

Mahasiswa UMM berharap dengan adanya pelatihan ini, Desa Sumbermanjing Kulon bisa berkembang menjadi desa percontohan dalam pengembangan produk ramah lingkungan. Jika dikelola secara berkelanjutan, ecoprint dapat menjadi salah satu sumber penghasilan tambahan bagi warga.

Baca Juga: Pemkab Malang: Rp140 M Masuk, Rp280 M Balik

Bagian dari Rangkaian PMM 2025

Pelatihan ecoprint bukanlah kegiatan tunggal. Program PMM 2025 UMM dirancang dengan berbagai kegiatan yang fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui kreativitas, kemandirian, dan pemanfaatan potensi lokal.

Ecoprint dipilih karena mudah diaplikasikan, murah, dan sesuai dengan kondisi alam pedesaan. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan prinsip keberlanjutan, yakni menjaga lingkungan sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomis.

Menurut dosen pembimbing lapangan, program ini sejalan dengan visi UMM untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peduli pada pemberdayaan masyarakat.

Harapan Ke Depan

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, masyarakat Desa Sumbermanjing Kulon diharapkan terus mengembangkan keterampilan ecoprint secara mandiri. Pemerintah desa juga diharapkan dapat memberikan dukungan berupa fasilitas maupun pendampingan agar pelatihan tidak berhenti hanya di tahap awal.

Mahasiswa UMM berjanji akan terus mendampingi hingga masyarakat benar-benar mampu menghasilkan produk berkualitas yang siap dipasarkan. Dengan begitu, ecoprint bisa menjadi ikon baru Desa Sumbermanjing Kulon sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya.

Pelatihan ecoprint oleh mahasiswa UMM 2025 di Desa Sumbermanjing Kulon merupakan bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengimplementasikan ilmu, tetapi juga membantu warga menemukan peluang baru dalam bidang seni dan ekonomi.

Dengan dukungan penuh universitas serta antusiasme masyarakat, ecoprint berpotensi besar menjadi salah satu produk unggulan desa yang ramah lingkungan, bernilai jual, dan berbasis kearifan lokal. Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Baca Juga: SDN 3 Jedong Malang Rawan Longsor 15 Meter

Baca Juga

2 thoughts on “UMM 2025 Gelar Pelatihan Ecoprint di Sumbermanjing”

  1. Pingback: Jatim Park Group Hadirkan 3 Babak Perlawanan Penjajah
  2. Pingback: Kejari Awasi 4 PSD Penting di Kabupaten Malang

Leave a Comment