Uji Coba Parkir Elektronik Alun-alun Batu 2025

Insidemalang – Kota Batu, Jawa Timur – Pemerintah Kota Batu bersiap melakukan terobosan baru dalam penataan kawasan Alun-alun. Sistem parkir elektronik satu pintu akan mulai

muhammad naafi

Uji Coba Parkir Elektronik Alun-alun Batu 2025
Uji Coba Parkir Elektronik Alun-aluUji Coba Parkir Elektronik Alun-alun Batu 2025n Batu 2025

Insidemalang – Kota Batu, Jawa Timur – Pemerintah Kota Batu bersiap melakukan terobosan baru dalam penataan kawasan Alun-alun. Sistem parkir elektronik satu pintu akan mulai diujicobakan pada Oktober hingga November 2025, sebelum diberlakukan penuh pada akhir tahun. Kebijakan ini diharapkan mampu memperbaiki tata kelola parkir yang selama ini dinilai masih semrawut dan rawan kebocoran retribusi.

Latar Belakang Penataan Parkir

Alun-alun Kota Batu merupakan salah satu ikon wisata sekaligus ruang publik utama yang hampir tak pernah sepi pengunjung. Keramaian inilah yang membuat kawasan tersebut memiliki potensi retribusi parkir cukup besar. Proyeksi awal menunjukkan, pendapatan dari parkir tepi jalan bisa mencapai Rp2 miliar per tahun. Namun, angka realisasi jauh di bawah harapan akibat maraknya kebocoran retribusi.

Fenomena tersebut diduga kuat disebabkan oleh ulah oknum juru parkir (jukir) nakal yang tidak menyetorkan hasil pungutan secara utuh ke kas daerah. Akibatnya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu tidak optimal.

Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, menegaskan penerapan sistem parkir elektronik menjadi solusi konkret untuk menutup celah kebocoran sekaligus menciptakan kenyamanan bagi masyarakat.

“Langkah terdekat adalah penataan gate parkir ini. Kami ingin semuanya berjalan santai, tidak tergesa-gesa, dan semua pihak dapat menyampaikan aspirasinya. Jangan sampai ada yang merusak fasilitas. Mari kita jaga bersama,” ujar Heli dalam sosialisasi yang digelar bersama pedagang, PKL, serta sejumlah stakeholder terkait.

Sistem Parkir Elektronik Satu Pintu

Melalui kebijakan baru ini, Pemkot Batu akan memasang gate parkir elektronik di akses masuk Alun-alun. Dengan sistem satu pintu, setiap kendaraan yang masuk akan otomatis terdata melalui tiket elektronik. Selanjutnya, retribusi dihitung sesuai tarif yang berlaku dan disetor langsung ke sistem terintegrasi.

Kebijakan ini tidak hanya menyasar pengunjung, tetapi juga melibatkan pedagang dan karyawan toko di sekitar kawasan. Mereka akan diberikan kupon karcis sekali pakai untuk 24 jam keluar-masuk, sehingga aktivitas perdagangan tidak terganggu.

Pemasangan gate dijadwalkan mulai akhir Agustus atau September 2025. Setelah itu, sistem akan memasuki tahap uji coba selama dua bulan (Oktober–November 2025) sebelum penerapan penuh pada Desember 2025.

Dukungan untuk PKL dan Pedagang

Penerapan parkir elektronik sempat memunculkan kekhawatiran dari sebagian pedagang kaki lima (PKL). Mereka khawatir sistem baru akan mengurangi jumlah pengunjung atau membatasi akses konsumen. Namun, Pemkot Batu menegaskan bahwa kebijakan ini justru menguntungkan semua pihak.

Heli Suyanto menegaskan, jalur rute parkir (SRP) sudah diatur agar tidak mengganggu keberadaan PKL. Bahkan, pemerintah memberikan jaminan bahwa aktivitas dagang tetap bisa berlangsung seperti biasa.

“PKL adalah bagian penting dari wajah Alun-alun. Penataan ini bukan untuk membatasi, melainkan memastikan semuanya lebih tertib dan nyaman, baik untuk pedagang maupun pengunjung,” jelasnya.

Optimalisasi PAD dan Ruang Publik

Selain menjamin kenyamanan pengunjung, sistem parkir elektronik juga ditujukan untuk meningkatkan kontribusi PAD Kota Batu. Retribusi parkir yang transparan dan terekam otomatis akan memperkecil potensi penyalahgunaan dana.

Dengan sistem baru, pemerintah optimis target pendapatan retribusi parkir bisa tercapai. Dana tersebut nantinya digunakan untuk membiayai program pembangunan, termasuk revitalisasi ruang publik di kawasan jantung kota.

Revitalisasi Alun-alun sendiri sudah dicanangkan sejak periode pemerintahan sebelumnya. Pemasangan gate parkir menjadi bagian dari program besar penataan agar kawasan ini semakin representatif sebagai ruang terbuka hijau dan pusat wisata keluarga.

Baca Juga: 3 Toko Sparepart Komputer Terpercaya di Malang yang Lengkap

Tantangan Implementasi

Meski disambut positif, penerapan parkir elektronik bukan tanpa tantangan. Di lapangan, masih ada resistensi dari sebagian juru parkir tradisional yang khawatir kehilangan mata pencaharian. Untuk itu, Pemkot Batu mengajak mereka beradaptasi dengan sistem baru, termasuk kemungkinan dilibatkan sebagai tenaga operasional parkir modern.

Selain itu, perlu edukasi berkelanjutan kepada masyarakat agar terbiasa dengan mekanisme parkir non-tunai. Sosialisasi dilakukan bertahap melalui pertemuan warga, media sosial, hingga papan informasi di sekitar Alun-alun.

Harapan ke Depan

Pemkot Batu berharap, penerapan sistem parkir elektronik satu pintu tidak hanya memberi dampak ekonomi, tetapi juga sosial. Kawasan Alun-alun yang lebih tertata akan menjadi daya tarik wisatawan sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga.

“Kami ingin tidak ada yang dirugikan. Justru ini langkah untuk memajukan Alun-Alun sebagai ruang publik yang nyaman. Semua pihak harus mendukung agar sistem ini berjalan sukses,” pungkas Heli.

Baca Juga: BMU Sosialisasikan Peran Strategis dan Ekspansi Bisnis di Forum Pengenalan Mahasiswa Baru UB

Uji coba parkir elektronik di Alun-alun Batu pada Oktober–November 2025 akan menjadi momen penting dalam sejarah tata kelola parkir di Kota Batu. Dengan pendekatan transparansi, teknologi, dan keterlibatan semua stakeholder, kebijakan ini diharapkan mampu menghadirkan wajah baru kawasan jantung kota.

Jika berjalan sesuai rencana, sistem ini tidak hanya memperkuat PAD, tetapi juga memperkokoh identitas Kota Batu sebagai destinasi wisata modern dengan tata kelola publik yang lebih profesional.

Baca Juga

1 thought on “Uji Coba Parkir Elektronik Alun-alun Batu 2025”

  1. Pingback: Dinkes Batu Libatkan 200 Guru UKS Tekan Kehamilan Remaja

Leave a Comment