Insidemalang – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang tengah menyiapkan program strategis berupa perluasan layanan air bersih ke lima titik baru. Program ini dijadwalkan berlangsung mulai akhir 2025 hingga 2026, dengan fokus utama memperkuat distribusi ke wilayah pemukiman baru yang terus berkembang.
Langkah tersebut dinilai penting, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap air bersih semakin meningkat, seiring dengan munculnya kawasan perumahan skala besar di sejumlah kecamatan.
Fokus di Kecamatan Pakisaji
Direktur Teknik Perumda Tirta Kanjuruhan, Haris Fadilah, mengungkapkan bahwa salah satu wilayah prioritas adalah Kecamatan Pakisaji. Wilayah ini tengah berkembang menjadi kawasan hunian modern berbasis smart city, dengan jumlah unit perumahan yang cukup besar.
“Di Pakisaji ada proyek pengembang sekitar 1.000 rumah. Nantinya akan dibagi menjadi beberapa cluster, dan semua cluster akan mendapatkan suplai air bersih dari Tirta Kanjuruhan,” jelas Haris saat ditemui, Selasa (26/8/2025).
Selain Pakisaji, rencana perluasan jaringan air bersih juga akan menyasar kawasan Kepanjen bagian utara, Ngajum, dan sejumlah titik lainnya. Total ada lima lokasi yang masuk dalam perencanaan, termasuk wilayah dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat.
Anggaran Rp61 Miliar dari Kementerian PUPR
Untuk merealisasikan proyek ini, Perumda Tirta Kanjuruhan akan menggunakan anggaran senilai Rp61 miliar yang bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dana tersebut difokuskan pada pembangunan jaringan pipa, sambungan rumah (SR), serta sistem pendukung agar distribusi air berjalan optimal.
Meski begitu, Haris menyebut masih ada kebutuhan tambahan anggaran sekitar Rp2 miliar khusus untuk pengembangan kawasan smart city di Pakisaji. Hal ini disebabkan oleh luasnya area pembangunan serta kebutuhan infrastruktur tambahan agar distribusi air tetap stabil.
Sistem Distribusi Pompa dan Gravitasi
Rencana pembangunan jaringan air bersih di lima titik baru akan menggunakan sistem pompa yang dialirkan ke tandon penyimpanan air. Dari tandon tersebut, distribusi akan dilakukan dengan memanfaatkan sistem gravitasi menuju sambungan rumah warga.
Skema ini dipilih karena dinilai lebih efisien dalam menyalurkan air ke kawasan padat penduduk, sekaligus menjaga tekanan air agar tetap merata di setiap rumah.
“Insya Allah sesuai timeline, pada bulan Oktober 2025 program sudah berjalan. Dengan dukungan anggaran Rp61 miliar, jaringan utama ditargetkan tuntas tepat waktu,” tegas Haris.
Manfaat bagi Warga Kabupaten Malang
Kehadiran jaringan baru air bersih ini diyakini akan membawa manfaat signifikan, terutama bagi warga di kawasan pemukiman baru yang sebelumnya mengandalkan sumur bor atau sumber air lokal.
Dengan adanya sambungan rumah langsung dari Tirta Kanjuruhan, warga akan mendapatkan pasokan air yang lebih bersih, stabil, dan layak konsumsi. Tidak hanya itu, program ini juga mendukung pengembangan kawasan hunian modern di Kabupaten Malang, sekaligus memperkuat infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Selain manfaat langsung bagi warga, proyek ini juga diyakini mampu meningkatkan nilai investasi di kawasan sekitar. Pengembang perumahan akan lebih percaya diri menawarkan hunian, karena fasilitas air bersih sudah dijamin oleh perusahaan daerah.
Komitmen Layanan dan Transparansi
Perumda Tirta Kanjuruhan menegaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari komitmen layanan publik. Transparansi penggunaan dana, ketepatan waktu pembangunan, serta kualitas jaringan menjadi perhatian utama manajemen.
Haris menyebut pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta kementerian terkait, agar tidak terjadi hambatan teknis maupun administratif. Ia juga berharap masyarakat mendukung proses pembangunan, terutama pada tahap pemasangan pipa yang seringkali membutuhkan penyesuaian di lapangan.
Baca Juga: BI Malang Tegaskan Komitmen Menopang Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski sudah disiapkan dengan matang, Haris mengakui bahwa setiap proyek besar memiliki tantangan. Salah satunya adalah kondisi teknis di lapangan, termasuk ketersediaan lahan, kontur tanah, serta faktor cuaca yang bisa mempengaruhi kecepatan pembangunan.
Namun, pihaknya optimistis dengan perencanaan yang baik serta dukungan dana pemerintah pusat, seluruh target dapat tercapai sesuai jadwal.
Ke depan, Perumda Tirta Kanjuruhan juga berencana memperluas jangkauan layanan ke wilayah lain di Kabupaten Malang. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menjadikan air bersih sebagai hak dasar yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Malang menyambut baik program perluasan jaringan ini. Sebab, keberadaan layanan air bersih bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan, kebersihan lingkungan, dan kualitas hidup masyarakat.
Bupati Malang sebelumnya juga menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur dasar seperti air bersih harus berjalan seiring dengan pertumbuhan kawasan perumahan baru. Tanpa dukungan air bersih, pembangunan perumahan berpotensi menghadapi kendala serius.
Dengan target pembangunan lima titik jaringan baru yang dimulai akhir 2025, Perumda Tirta Kanjuruhan optimistis dapat memberikan layanan air bersih yang lebih luas dan merata. Dukungan dana Rp61 miliar dari Kementerian PUPR menjadi modal penting, ditambah komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas layanan.
Jika berjalan sesuai rencana, ribuan warga Kabupaten Malang, khususnya di kawasan Pakisaji dan sekitarnya, akan merasakan manfaat nyata dari program ini. Perluasan jaringan air bersih bukan hanya soal infrastruktur, melainkan juga bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Baca Juga: Instalasi Baru Pengelolaan Limbah B3 Segera Hadir di Malang