Obyektivitas Terjamin: Selter Sekda Malang Resmi Dimulai.

InsedeMalang.com,KABUPATEN MALANG, Jawa Timur – Penantian panjang akan terisinya jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang secara definitif akhirnya menemukan titik terang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang secara resmi telah membuka pendaftaran Seleksi Terbuka (Selter) untuk Calon Sekda pada Senin (14/7/2025), menandai dimulainya proses penting untuk mengisi posisi strategis di pucuk pimpinan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Malang. Komitmen terhadap objektivitas dalam seluruh tahapan seleksi menjadi jaminan utama yang disuarakan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pengamat.

Beberapa nama pejabat pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah santer disebut-sebut telah mendaftar, menunjukkan antusiasme di kalangan birokrat lokal. Di antara nama-nama yang mengemuka adalah Pj Sekda Kabupaten Malang saat ini, Nurcahyo; Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Sani Putera; Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang, Khairul Isnaidi Kusuma; serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang, Eko Margianto.

Transparansi Proses Seleksi

Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, yang juga pernah menjabat sebagai Pj Sekda Kabupaten Malang, membenarkan dibukanya pendaftaran Selter ini. Pada Rabu (17/7/2025), Nurman kepada wartawan menyatakan bahwa nama-nama calon Sekda akan diumumkan setelah penutupan pendaftaran. “Tapi untuk saat ini belum bisa memastikan siapa-siapa yang mendaftar Selter Calon Sekda Kabupaten Malang,” terangnya, menjaga kerahasiaan proses pendaftaran di awal.

Nurman menjelaskan lebih lanjut mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh para calon Sekda. Menurutnya, semua pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (PTP) atau yang saat ini menduduki jabatan eselon II, dan usianya belum mencapai 58 tahun, memiliki kesempatan untuk ikut serta. Persyaratan ini cukup fleksibel, memungkinkan partisipasi luas bahkan bagi mereka yang belum dua kali menjabat sebagai kepala dinas atau belum pernah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) II. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaring talenta terbaik dari berbagai latar belakang.

Tim Penguji Kredibel: Jaminan Objektivitas

Kredibilitas dan objektivitas proses Selter ini menjadi fokus utama. Nurman menjelaskan bahwa dalam Selter tersebut akan ada lima penguji yang sangat kompeten. Tiga di antaranya berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), yakni Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi, Kepala Inspektorat Provinsi, dan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil).

Baca Juga:3 Lokasi Wisata Ikonik di Jantung Kota Malang, Favorit 2025!

“(Ditambah) Dua orang lagi dari perguruan tinggi, yakni Rektor Universitas Negeri Malang (UM) dan Rektor Universitas Merdeka (Unmer) Malang,” imbuh Nurman. Keterlibatan akademisi dari perguruan tinggi ternama ini diharapkan dapat menjamin independensi dan kualitas penilaian. “Kami jamin dalam Selter Calon Sekda obyektif, itu bisa dilihat juga dari sosok tim pengujinya yang seperti itu,” terang Nurman, meyakinkan publik akan transparansi dan keadilan proses.

Harapan Publik dan Sorotan Kekosongan Jabatan

Secara terpisah, Koordinator Badan Pekerja ProDesa Malang, Ahmad Kusaeri, menyampaikan harapannya agar pelaksanaan Selter Calon Sekda Kabupaten Malang dapat berlangsung objektif. Baginya, komitmen para Panitia Seleksi (Pansel) dalam menjalankan Selter secara objektif adalah kunci utama. “Kami mengapresiasi pelaksanaan Selter untuk menentukan siapa sosok yang akan menjadi pimpinan tertinggi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang,” tuturnya.

Kusaeri juga menyoroti fakta bahwa jabatan Sekda di Pemkab Malang telah lama mengalami kekosongan, dan hanya diisi oleh ASN dengan status Penjabat (Pj). Ini menjadi catatan publik di Kabupaten Malang. Ia mengingat, setelah kursi jabatan Sekda ditinggalkan oleh Wahyu Hidayat – yang saat itu mendapatkan tugas dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Pj Wali Kota Malang dan kini menjabat sebagai Wali Kota Malang – jabatan Sekda kabupaten setempat belum definitif.

“Setelah kursi Sekda ditinggal Wahyu Hidayat, kursi Sekda dua kali diisi jabatan Pj, yakni Nurman Ramdansyah dan Nurcahyo yang kini ditunjuk sebagai Pj Sekda Kabupaten Malang. Kami berharap dalam seleksi Calon Sekda dilakukan secara obyektif dan transparan, agar tidak membuat kecurigaan masyarakat,” tandas Kusaeri. Harapan ini mencerminkan keinginan publik akan proses yang adil dan menghasilkan pemimpin birokrasi yang benar-benar kompeten, bukan sekadar hasil dari proses politis atau kedekatan tertentu.

Pembukaan Selter ini menjadi angin segar bagi reformasi birokrasi di Kabupaten Malang. Dengan komitmen objektivitas dari tim Pansel dan pengawasan dari berbagai pihak, diharapkan posisi Sekda definitif yang akan segera terisi adalah figur yang mampu membawa Kabupaten Malang ke arah yang lebih baik, dengan pelayanan publik yang semakin prima dan pembangunan daerah yang terorkestrasi dengan matang.

Baca Juga:Lonjakan XRP Pecahkan Rekor, Arus Investor Baru Jadi Kunci Utama