InsideMalang – Dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) 2025, PT Brawijaya Multi Usaha (BMU) memanfaatkan momentum untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa baru tentang peran strategis badan usaha kampus. Kegiatan ini menjadi sarana penting untuk mengenalkan kontribusi BMU dalam mendukung keberlanjutan universitas sekaligus memperluas lini bisnisnya di berbagai sektor.
Memperkenalkan Peran BMU dalam Mendukung UB
Direktur Utama PT Brawijaya Multi Usaha, Dr. Edi Purwanto, S.Tp., M.M atau yang akrab disapa Edi Ortega, memaparkan bahwa BMU bukan sekadar pengelola perusahaan milik universitas. Badan usaha ini juga menaungi berbagai unit kerja strategis, termasuk rumah sakit, klinik, yayasan pendidikan, dan layanan pendukung lain yang menopang kebutuhan kampus.
Edi menegaskan bahwa BMU memiliki peran ganda: mengembangkan usaha untuk menciptakan sumber pendapatan mandiri sekaligus menyediakan layanan yang memberi manfaat langsung kepada sivitas akademika. “Semakin sehat dan produktif badan usaha UB, semakin besar kontribusinya dalam pembiayaan operasional universitas. Hal ini secara langsung dapat meringankan beban mahasiswa,” jelasnya.
Ekspansi Bisnis ke Berbagai Sektor
Salah satu bentuk ekspansi yang tengah digarap adalah Brawijaya Coffee, kafe resmi UB yang kini sudah memiliki empat outlet. Targetnya, jumlah tersebut akan meningkat menjadi sepuluh titik pada akhir 2025, lalu berkembang menjadi 25 outlet pada 2026. Kehadiran kafe ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi mahasiswa.
Selain itu, BMU membentuk PT Brawijaya Core Indonesia yang bergerak di bidang konsultasi dan pelatihan. Perusahaan ini dirancang untuk melayani kebutuhan internal kampus maupun pihak eksternal, menjadikannya sebagai pusat pelatihan yang profesional dan terpercaya.
Fokus pada Infrastruktur dan Properti
Di sektor properti, BMU tengah menjajaki kerja sama pembangunan dormitory atau asrama mahasiswa. Saat ini, UB baru mampu menyediakan sekitar 600 kamar, padahal kebutuhan mencapai ribuan. Melalui proyek baru ini, target kapasitas kamar diharapkan meningkat hingga 3.000 unit, sehingga dapat menampung lebih banyak mahasiswa dari luar daerah maupun luar negeri.
Selain asrama, BMU juga mengembangkan bisnis makanan dan minuman (F&B) di berbagai lokasi strategis, termasuk di Jakarta, Ibu Kota Nusantara (IKN), Surabaya, serta rest area di jalur transportasi utama. Langkah ini diambil untuk memperluas jangkauan pasar sekaligus memperkenalkan brand UB secara nasional.
Baca juga: PKKMB UB 2025 di Fakultas Vokasi Dorong Semangat dan Kreativitas Mahasiswa Baru
Tanggung Jawab Sosial dan Pemberdayaan UMKM
Tidak hanya fokus pada keuntungan, BMU juga mengemban tanggung jawab sosial melalui pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar kampus. Melalui program pendampingan, UMKM didorong untuk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan universitas. Upaya ini diharapkan menciptakan sinergi antara kampus dan masyarakat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.
UB sebagai PTN BH dan Konsekuensinya
Dalam kesempatan tersebut, Edi Ortega juga memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru mengenai status UB sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Status ini memberi otonomi penuh kepada universitas dalam pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, dan pembukaan program studi baru tanpa harus meminta persetujuan langsung dari kementerian.
Namun, konsekuensi dari status PTN BH adalah kemandirian finansial. UB harus mengandalkan tiga sumber utama pendapatan: badan usaha, dana abadi (termasuk kontribusi alumni dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan/LPDP), serta pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Oleh karena itu, keberhasilan BMU dalam mengembangkan bisnis menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan operasional universitas.
Mendorong Mahasiswa untuk Berperan Aktif
Edi mengajak mahasiswa baru untuk ikut berperan dalam pengembangan badan usaha kampus, baik melalui inovasi bisnis, partisipasi dalam program kewirausahaan, maupun menjadi konsumen dan promotor produk-produk UB. “Dengan kerja sama dan partisipasi aktif, kita dapat membangun ekosistem bisnis kampus yang kuat dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, mahasiswa baru diharapkan tidak hanya memahami peran BMU, tetapi juga menyadari pentingnya keberlanjutan bisnis kampus sebagai penopang utama keberhasilan UB di masa depan.
Baca juga: Mahfud MD Dorong Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya Berkontribusi Menuju Indonesia Emas 2045
0 thoughts on “BMU Sosialisasikan Peran Strategis dan Ekspansi Bisnis di Forum Pengenalan Mahasiswa Baru UB”